Tugas Mata Kuliah
The Instructional Design
Disusun Oleh:
Yulianto
NIM: MPA.15.2244
Dosen Pengampu : Dr. Musa, M.Pd
A. PENDAHULUAN
Perancangan pembelajaran adalah upaya sadar dan terencana untuk mengembangkan suatu suasana pembelajaran yang kondusif, agar terjadinya satu proses pembelajaran yang bermakna antara siswa dengan berbagai sumber pembelajaran yang ada, sehingga terjadi perubahan perilaku yang bersifat menetap pada diri siswa tersebut.
Upaya sadar dan terencana menggambarkan bahwa perancangan pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting atau bukan merupakan sesuatu yang dapat dilakukan sekedarnya. Pertanyaan mengapa sangat penting?
Peracangan dibutuhkan untuk menjaga apa yang akan dilakukan dapat dipertanggung jawabkan secara baik dan benar. Perancangan juga dibutuhkan untuk memberikan jaminan terhadap efektivitas dan efisiensi dari apa yang akan dilakukan.
Perancangan pembelajaran berujung pada perubahan perilaku yang diharapkan dari seseorang setelah dia melalui satu proses belajar. Perilaku yang diharapkan tentunya adalah perilaku yang baik. Oleh karenanya dibutuhkan satu langkah awal perencanaan guna memberikan jaminan bahwa perilaku yang diharapkan adalah perilaku yang baik.
Perubahan perilakukan yang diharapkan juga tentunya perubahan perilaku dalam derajat capaian yang optimal. Oleh karenanya perencanaan pembelajaran dibutuhkan untuk memberikan jaminan agar perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang dapat terjadi dalam derajat yang diharapkan.
B. PEMBAHASAN
1. Unsur
penting dalam proses perancangan pengajaran
Di
bawah ini 4 unsur dasar dalam proses perancangan pengajaran. Keempat unsur tersebut
selalu di bahas dalam hampir semua model perencanaan.
a. Siswa.
Siswa
atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi
sentral dalam proses belajar-mengajar, dalam proses belajar- mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat
mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
b. Sasaran/tujuan
Yaitu
sebuah kemampuan apa yang diinginkan untuk dipelajari
c. Metode
Yaitu
cara yang digunakan untuk bagaimana isi pelajaran atau keterampialan dapat
dipelajari denagan baik.
d. Evaluasi
Yaitu
hasil akhir untuk mengetahui bagaimana kita bisa menentukan penguasaan
pelajaran yang sudah di capai atau belum.
2. Rencana
perancangan pengajaran yang lengkap
Kesepuluh unsur di bawah ini
harus memperoleh perhatian dalam rencana perancangan pengajaran menyeluruh:
- Perkirakan kebutuhan belajar untuk merancang suatu program pengajara
- Pilih pokok bahasan atau tugas
- Teliti ciri siswa
- Tentukan isi pelajaran dan uraikan unsur tugas yang berkaitan dengan tujuan
- Nyatakan tujuan belajar yang akan dicapai dari segi isi pelajaran dan unsur tugas
- Rancang kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang sudah dinyatakan
- Pilih sejumlah media untuk mendukung kegiatan pengajaran
- Rincikan pelayanan penunjang yang diperlukan untuk mengembangkan dan melaksanakan semuan kegiatan dan untuk memperoleh atau membuat bahan.
- Evaluasi belajar dan hasil program
- Tentukan persiapan siswa untuk mempelajari pokok bahasan dengan menggunakan uji awal kepada mereka.
3. Beberapa
premis yang mendasari proses perancangan pengajaran
Untuk memahami dan
menerapkan proses perancangan pengajaran dengan baik, beberapa premis dasar
harus diketahui. Semua premis ini dapat mempengaruhi pemikiran dan perlakuan
anda dalam rencana perancangan pengajaran.
Premis 1:
proses perancangan pengajaran perlu memperhatikan tata cara bersistem dan cara
membahas kekhasan semua rincian dalam rencana tersebut.
Kata bersistem disini
mengacu kepada suatu metode yang teratur dan makul dalam mengidentifikasikan,
mengembangkan, dan mengevaluasi sejumlah strategi yang bertujuan untuk untuk
mencapia tujuan mencapai tujuan pengajaran.
Premis 2:
proses perancangan pengajaran dapat diterapkan paling baik pada tahab
pengembangan pelajaran.
Semua keputusan mengenai
kurikulum dan tujuan umum sekolah atau program pelatihan diambil sebelum mata
pelajaran khusus di rancang.
Premis 3: suatu
perancangan pengajaran dikembangkan terutama untuk dipakai oleh pengajar dan
tim perencana.
Ada yang berpendapat bahwa
semua rincian yang dikembangkan selama perencanaan (seperti untuk sebuah
rencana pelajaran) harus disampaikan kepada siswa, sering dalam bentuk sebuah
pedoman belajar. Ini pendapat yang keliru.
Premis 4:
dalam proses perancangan pengajaran, tujuannya adalahmenyusun tata cara yang
dapat membantu meningkatkan proses belajar.
Secara tradisional, mengajar
merupakan kegiatan yang paling penting dalam program pengajaran. Sebuah rencana
rancangan pengajaran memungkinkan pengajar memikirkan suatu metode agar proses
belajar berhasil.
Premis 5:
proses prancangan pengajaran akan lebih efektif bil a kegiatan merancang
pengajaran untuk perseorangan memperoleh perhatian utama dibandingkan dengan
pengajaran untuk kelompok.
Premis ini adalah lanjutan
premis 4, kuliah dan penyajian di kelas serta kegiatan untuk kelompok kecil
memang diperlukan pada situasi dan kondisi tertentu.
Premis 6:
ketika mernecanakan pengajaran, harus diupayakan agar semua siswa mencapai
tingkat penguasaan yang memuaskan.
Suatu penelitian di amerika
serikat menunjukan bahwa 95 % siswa sekolah negeri dapat memenuhi apa yang
diharapkan dari mereka jika masing-masing mempunyai latar belakang akademik
yang cocok,pengajajran yang sesuai dan waktu yang cukup untuk belajar.
Premis 7: tidak
benar bahwa hanya ada satu cara terbaik untuk merancang pengajaran.
Dengan menerapkan proses
perancangan pengajaran, kita dapat mengurangi kecenderungan untuk mempercayai
naluri atau metode coba-coba di dalam perencanaan. Bukti keberhasilan suatu
rencana rancangan pengajaran ditentukan oleh tercapainya hasil belajar yang
memuaskan.
4. Manfaat
proses perancangan pengajaran
Suatu
usaha dikatakan berhasil bila semua pihak yang ikut dalam usaha itu memperoleh
manfaat. Di dalam kegiatan perusahaan, ini berarti ini memperoleh keuntungan,
pelanggan puas dengan harga dan mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan
karyawan memperoleh gaji yang cukup dan bangga akan hasil kerjanya. Bagi kita
yang berkerja dalam bidang pendidikan haruslah ad manfaat yang serupa.
- Administrator atau pengelola program memerlukan bukti tentang program memerlukan bukti tentang proses belajar yang efektif dan efisien dalam batas biaya yang wajar
- Perancang pengajaran memerlukan bukti bahwaa program yang dirancangkan memuaskan.
- Guru ingin meliwat siswanya memperoleh semua kemampuan yang diharapkan dan juga ingin secara pribadi membina hubungan positif dengan siswa.
- Siswa ingin berhasil dan juga ingin mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memeuaskan.
5. Menerapkan
proses di dalam program pendidikan akademik dan program pelatihan
Program
pengajaran yang dirancang sebagai mata pelajaran untuk mempersiapkan tenaga
kejuruan atau pelatihan ditempat membutuhkan penekanan yang berbeda daripada
yang dibutuhkan dalam mata pelajaran akademik pada tingkat dasar, menengah, dan
perguruan tinggi. Program untuk pendidikan kejuruan atau pelatihan kerja
tertentu harus menekankan pada pengajaran pengetahuan atau keterampilan yang
diperluakan untuk melaksanakan tugas tetrtentu. Hasil yang diharapkan akan
mudah ditentukan dan keterampialan yang tujuan akhir penerapannya mungkin tidak
jelas.
6. Tenaga
yang terlibat dalam proses perancangan pengajaran menjawab kritik
Bila anda mempelajari proses perancangan
pengajaran, anda tentu akan melihat proses ini dari sudut pandang anda sendiri.
Apa peranan anda dalam perencanaan ? tanggung jawab khususapa yang mungkin anda
pikul ?apa hubungan anda dengan orang-orang yang berkecimpung dalam berbagai
aspek pengajaran atau pelatihan ? semua ini harus anda perhatikan ketika
mempelajari beraneka unsur dalam proses perancangan pengajaran.didalam bab 14
kita akan mempelajari secara seksama peranan dan tanggungjawab semua pihak yang
yang terlibat dalam perencanaan, pengembanagan, penerapan dan evaluasi
pengajaran.
Pada tahap ini kita cukup mengenal empat peran
penting dalam melaksanakan pengajaran, mungkin anda dapt melaksanakan satu atau
gabungan dari beberapa peran tersebut.
a. Perancang
pengajaran : orang yang bertanggungjawab dalam melaksanakan dan
mengkoordinasikan tugas perencanaan berkemampuan dari segi proses perancangan
pengajaran.
b. Pengajar,
orang yang memenfaatkan hasil perancanaan dan juga ikut dalam perencanaan
program pengajaran; mengenal siswa dengan baik; menguasai tata cara pengajaran
dan persyaratan program pengajaran; dengan bantuan perancang, mampu
melaksanakan semua rincian dari semua unsur perencanaan, bertanggungjawab dalam
mengujicokbakan dan kemudian menerapakan rencana pengajaran yang dikembangkan.
c. Ahli
mata pelajaran, orang yang beerkualifikasi dalam pemberian
informasi tentang pengetahuan dan sumber yang berkaitan dengan semuaaspek pokok
bahasan yang dikembangkan dalam perencanaan pengajaran; beertanggungjawab ats
pengecekan ketepatan isi dalam semua kegiatan, bahan dan ujian.
d. Penilai,
orang
yang berkualifikasi untuk membantu mengembangkan instrumen pengujian untuk uji
awal sejumlah ujian untuk praktik dan penilaian hasil belajar siswa (ujiakhir),
bertanggung jawab untuk mengumpulkaan dan menafsirkan data selama uji coba
program, dan untuk menentukan keefektifan ketika dilaksanakan secara lengkap.
7. Menjawab
kritik
Apakan
proses perancangan pengajaran tidak mengurangi kreatifitas dalam mengajar ?
bukankan proses ini sebenarnya suatu metode perencanaan pengajaran yang
bersifat mekanistik dan tidak humanistik?
Apabila
kreatifitas berarti merumuskan, mengembangkan dan mengungkapkan gagasan baru
dan pendapat asli sebagai cara untuk memecahkan masalah, maka dapat dikatakan
bahwa proses perancangan pengajaran memberi peluang bagi kita untuk berkreasi.
Prosesnya luwes, dalam arti bahwa semua unsur itu dapat dikembangkan dalam
urutan atau susunan yang berbeda-beda. Terdapat berbagai kesempatan untuk
menyatakan gagasan dan pendapat dalam berbagai cara yang unik selam berlangnya
perencanaan. Kreatifitas dapat diterpakan dalam perencanaan yang berlangsung
selama merancang pengajaran dan dlma memilih kegiatan belajar. Dalam proses ini
anda dapat berkreasi sebebas mungkin,bahkan samapi memberi pengalaman belajar
yang terbatas bagi siswa.
Metode
pengajaran humanistik adalah metode yang mengakui bahwa siswa berbeda-beda
dalam segi kemampuan, ciri perseorangan, tingkat kemampauan paada saat yang
sama, dan perkembangan pribadi. Semua ini harus diperhatikan dalam proses
perancangan pengajaran. Berbagai unsur proses ini mencangkup pemahaman tentang
ciri siswa dan pengetahuan tantang tingkat kesiapan belajar siswa. Tambahan
pula, penerapan perencanaan bersistem untuk merancang berbagai betuk kegiatan
belajar mandiri memungkinkan penggunaan beraneka macam gaya belajar.
8. Pertanyan...pertanyaan...pertanyaan..
Seorang
perancang pengajaran terus menerus memperdalam kepahaman untuk mendpatkan
kejelasan, penjelasan dan sejumlah rincian. Andaharus membantu orang yang anda
ajak bekerja =sama dalam melaksanakan perencanaan pengajaran untuk dapat berkomunikasi
secara efektif dengan anda. Cara yang baik adalah dengan mengajukan pertanyaan.
Karena itu, perhatikan berbagai pertanyaan yang diajukan dalam buku ini.
Kemudian, upayakan agar kebiayasaan bertaya menjadi bagian dari perilaku anda
ketika mengeksplorasi dan kemudian melaksanakan peran sebagai perancang
pengajaran.
Contoh:
A.
Soal hafalan
1. Sebutkan
keemapat unsur penting dalam perencanaan pengajaran ?
a. ...............
b. ...............
c. ...............
d. .................
B. KESIMPULAN
Dari
pembahasan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa proses perancangan
pengajaran ada delapan sub pembagiannya yaitu unsur penting dalam proses
perancangan pengajaran; perancangan pengajaran yang lengkap, beberapa premis
yang mendasari proses perancangan pengajaran, ;manfaat proses perancangan
pengajaran; menerapkan proses di dalam program pendidikan akademik dan program
pelatihan; tenaga yang terlibat dalam proses perancangan pengajaran; menjawab
kritik; dan pertanyaan pertanyaan... pertanyaan.....
DAFRTAR PUSTAKA
Kemp,Jerrold E, Proses Perancangan
Pengajaran, Bandung: ITB, 1994.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar